Selasa, 09 April 2013

BERPACU MENUJU TRANSFORMASI


Penghujung tahun 2012 dan awal tahun 2013 menjadi peristiwa penting bagi PT Pupuk Iskandar Muda bertekad menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia yang kompetitif dalam waktu 2 tahun kedepan.Jajaran Direksi dan para pejabat esselon 1 bertemu dan bersepakat untuk memulai sebuah pekerjaan besar. Yakni meningkatkan produksi dan mempercepat proyek power plan dan pabrik NPK. Selain jajaran Manajemen, hadir pula pejabat eselon 1 dan II yang menjadi saksi dari tekad bulat PT Pupuk Iskandar Muda untuk mewujudkan mimpi menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia yang kompetitif tahun 2014. Berbagai inisiatif lahir dalam upaya mempersiapkan amunisi untuk lari sprint dan meloncat selama 2 tahun menggapai apa yang diharapkan. Karena itulah dilibatkanlah brigade-brigade (tim) yang terdiri dari anak-anak muda dalam pekerjaan tersebut. Mulailah dibentuk Brigade proyek power plant, Brigade Proyek NPK, Brigade Malcolm Baldrige dan perumusan Visi-Misi, Brigade penggerak perubahan (ERP), Brigade proyek GP3K, Brigade SMT ISO SMM,SML & SMK-3 .    

Menularkan Prestasi – Pembaharuan Kinerja

Sejak diamanatkan pengukuran kinerja perusahaan BUMN diukur dengan tools yang namanya malcolm baldridge criteria performance for excellent (MBCfPE) atau dikenal dengan penilaian MBNQA (malcolm baldrige national quality award) yang sebelumnya telah diikuti oleh beberapa BUMN lain seperti Pupuk Kaltim, Pusri, Petro Kimia Gresik, Pupuk Kujang, Pertamina & Telkom. Seperti menularkan prestasi , awal tahun 2009 Pupuk Iskandar Muda mulai membentuk  tim malcolm baldrige sesuai 7 kriteria penilaian yaitu kriteria kepemimpinan, strategi planning, fokus pelanggan, pembelajaran managemen, fokus tenaga kerja, fokus produksi dan hasil-hasil. Tujuan penggunaan pengukuran dengan inteprestasi baldrige adalah untuk memajukan kepedulian atas keunggulan kinerja sebagai elemen penting dalam persaingan dan mewujudkan proses bisnis yang sistematis, terarah dengan berfokus terhadap hasil yang ingin dicapai terutama pada bisnis utama perusahaan. Penerapan MBCfPE dapat dijadikan alat untuk mengukur kinerja dan proses kerja sebagai barometer menuju bisnis yang kompeten dalam menghadapi persaingan secara global.
Tahun 2009 awal mula Pupuk Iskandar melakukan pembelajaran assesment kinerja malcolm baldrige criteria for performance excellent (MBCfPE), brigade/tim MBCfPE yang dipercaya untuk mulai menyusun Dokumen Aplikasi sebelum dilakukannya assesment. Tahun 2009 PIM berhasil mendapat perolehan nilai 305, dengan pengalaman tersebut menjadi tantangan PIM untuk membangun proses dan perbaikan, tahun 2010 dan tahun 2011 perolehan hasil assessment masing adalah 326 poin dan 342 ( rata-rata kenaikan pertahun 20 point) menduduki band II. Berbekal keinginan untuk melakukan perubahan, brigade MBCfPE bersama-sama membedah feed back report (FBR) hasil assessment oleh examiner  untuk ditindaklanjuti secara kontinu oleh seluruh unit kerja, alhasil pada assessment yang dilakukan pada penghujung tahun 2012 oleh lembaga IQAF (Indonesia Quality Award Foundation), PIM berhasil memperoleh nilai 420 point, atau mengalami loncatan kinerja sebesar 78 poin dan menduduki band III (early improvement) setelah 3 tahun sebelumnya berada di band II.

Keberhasilan ini tidak serta merta membuat langkah PIM terhenti begitu saja, justru sebaliknya pembaharuan kinerja baru saja dimulai. Penerapan MBCfPE dan tindaklanjut FBR sebagai input perbaikan kinerja yang konsisten dan dukungan semua pihak terkait (manajemen, unit kerja dan seluruh karyawan) adalah mutlak diperlukan agar proses perbaikan kinerja terus mengalami peningkatan.

   
Sederet prestasi yang diraih tahun 2012 menjadi modal bagi PIM untuk meraih target yang ditetapkan tahun 2013 dan tahun selanjutnya. Tahun 2013 PIM Brigade auditee SMT PIM yang dipersiapkan untuk mensupport kegiatan audit eksternaloleh sucofindo kembali meraih prestasi setelah direkomendasinya PIM untuk mendapatkan penghargaan bendera emas SMK3 setelah dilakukan audit oleh sucofindo, sebuah bukti pengakuan yang diperoleh dari pihak eksternal. Penghargaan ini diperoleh setelah selama 11 tahun PIM vacum tanpa rekomendasi. Tahun 2013 ini PIM mampu mempertahankan penghargaan sertifikat mutu dan lingkungan (SMM 9001-2008, SML 14001-2004). Keberhasilan PIM menjaga mutu, lingkungan dan pengelolaan program SMK3 yang terencana dan berkelanjutan akan mengukuhkan perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan, akutanbilitas komitmen perusahaan, kepatuhan dalam regulasi juga yang sangat membantu perusahaan dalam menjaga dampak operasinya terhadap lingkungan.

Satu Semangat – Tumbuhkan Harapan

PIM punya Visi baru? Misi baru? Nilai baru? Dan meaning baru?gimana caranya? Pertanyaan dan pernyataan semacam itu muncul dari beberapa karyawan dan apa urgensinya? Lucunya, sebagian besar pekerja berpendapat bahwa itu semua cuma mengganti identitas. Apakah benar demikian? REDEFENISI Visi, misi, nilai dan meaning PIM adalah tools strategis untuk membantu perusahaan mencapai sasaran melalui pembelajaran dan pengetahuan individu maupun organisasi dalam mempersiapkan masa depan dengan pengalaman masa lalu.

Visi, misi, nilai dan meaning baru PIM adalah lahir dari kebutuhan perusahaan saat ini, di awali dengan pengukuran yang dilakukan melalui survei secara bersama dan dikaji dengan pihak ketiga yang berkompeten pada bidangnya. Secara mendasar keberhasilan perusahaan melakukan perubahan ini patut diberi ancungan jempol, dikarenakan dengan satu alasan yang sama yaitu menumbuhkan semangat baru diinternal perusahaan secara spesifik, terukur dan mampu berdampak langsung pada pencapaian perusahaan.

Secara umum ada beberapa langkah untuk mengimplementasikan visi, misi, tata nila dan meaning perusahaan yang baru. Salah satu yang paling penting adalah memastikan visi tersebut didukung penuh oleh jajaran manajemen secara penuh. Langkah lain yang dilakukan adalah menumbuhkan governing body yang terdiri dari manajemen perusahaan yang dibantu oleh ahli-ahli bidang ilmu tertentu yang relevan dengan bisnis perusahaan, stake holder, penggunaan teknologi dan sumber daya yang memadai.

SPIKE: Semangat, Peduli Pelanggan, Integritas, Kerjasama dan Efisien adalah panca nilai PIM yang terlahir dan melekat pada saat ini. Pengukuran budaya baru dilakukan untuk Mengetahui tingkat kesehatan budaya sebelumnya (current culture), Mengidentifikasi budaya yang diharapkan (desired culture), Mengidentifikasi faktor penghambat (entrofi) dan area perbaikan (area development).

 

Selain itu, hal yang mesti diperhatikan juga adalah kesuksesan kinerja perusahaan yang bergantung dari tingkat keterikatan pekerja dalam perusahaan. Peran atasan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja bawahannya.

Pembentukan keterikatan karyawan sangat penting dalam manajemen, metode ini dianggap menjadi satu factor kesuksesan pada level individu maupun perusahaan. Pembentukan keterikatan karyawan sangat penting bagi PIM mengingat perjalanan panjang menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia yang kompetitif, maka dibutuhkan orang-orang yang memiliki willingness dan endurance untuk menggapai visi tersebut.

Konsistensi dalam penerapan konsekuensi terhadap pelanggaran nilai-nilai perusahaan agar terus dikaji. Namun demikian, pengukuran kondisi transformasi perusahaan yang dilakukan Direktorat SDM pada tahun ini telah menunjukkan tingkat actively supporting artinya meningkat signifikan, dimana secara keseluruhan tingkat dukungan aktif pekerja terhadap perubahan budaya dapat dikatakan mantap yaitu secara tidak langsung transformasi sudah mulai tercipta.

 
Kuncinya di Tangan Leader

 
Penilaian kinerja individu dan jalan menuju transformasi adalah 2 mata pedang, isu mengenai hal ini sudah menetap pada tahun sebelumnya. proses promosi dan mutasi jabatan masih menjadi sebuah hal yang belum dipahami secara mantap oleh beberapa kalangan pekerja baik senior maupun pekerja baru. Dalam kondisi ini individu pekerja belum memahami secara keseluruhan tahapan dan jenjang yang akan dilalui dalam menggapai suatu jenjang jabatan, hal ini menjadi sesuatu hal yang wajar untuk menjadi sebuah pertanyaan. Sehingga kuncinya adalah sudahkah pada sebuah perusahaan terjadi persepsi yang sama mengenai proses-proses tersebut???

Secara positif pernyataan mengenai kinerja individu yang buruk tidak ditolerir artinya  konsekuensi yang diberikan atas kinerja yang buruk adalah sebuah motivasi untuk berbuat lebih agar tidak berada diposisi yang baik dikemudian hari. Misal: sungguh tidak berlebihan jika ada pekerja yang beranggapan dirinya apes karena terjebak dalam kondisi kinerja buruk, tidak diperhatikan oleh atasan dan tidak ada program pengembangan yang dirancang oleh atasan untuk keluar dari kondisi tersebut bahkan terkedilkan.

Oleh karena itu seharusnya atasan masih perlu memperhatikan secara khusus para pekerja yang berkinerja buruk, tetapi dengan tetap memberikan konsekuensi kepadanya. Hal ini penting agar para pekerja dapat melihat komitmen nyata dari para atasan mengenai pentingnya kinerja. Disamping itu perlu diingat jika hal tersebut tidak dilakukan maka akan mendemotivasi para pekerja berkinerja baik.

Masalah konsekuensi ini memang adalah isu central di PIM, misalnya perlu adanya konsekuensi yang jelas untuk orang-orang yang bertindak bertentangan dengan nilai-nilai perusahaan. Panca Nilai PIM, pernyataan sikap, PKB, GCG dan banyak panduan lain yang dibuat di perusahaan, namun kembali menjadi sorotan adalah eksekusi dan konsistensinya. Sudahkah PIM konsisten menjalankan eksekusi terhadap hal tersebut? Dengan hal tersebut baru para pekerja akan menyatakan siap untuk ikut dalam penilaian kinerja….

Pada buku “jack Welch and the 4E’s of Leadership, Jeffrey A. Krames ada empat karakteristik utama seorang pemimpin besar salah satunya adalah eksekusi. Bukan hanya mengeksekusi visi PIM menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia yang kompetitif namun para pekerja pun ingin melihat konsekuensi atas pelanggaran terhadap aturan terkait tata nilai dan kebijakan lainnya yang ditegakkan.

Secara resmi Manajemen telah mencanangkan tranformasi perusahaan diberlakukan efektif mulai tanggal 13 Februari 2013.Transformasi budaya dan bisnis perusahaan saat ini secara tidak langsung telah memberikan pekerjaan pekerjaan rumah bagi pekerja PIM untuk menuntuskannya..

Bravo PT PIM....

Rabu, 06 Maret 2013

Hubungan CRM pada Website Ford

Ford Motor Company adalah sebuah produsen mobil asal Amerika Serikat yang didirikan oleh Henry Ford di DetroitMichigan dan diresmikan pada 16 Juni 1903, saat Henry Ford (pendiri Ford) dan 11 rekanan bisnisnya menandatangani perjanjian kerjasama. Dengan modal 28,000 USD, mereka merupakan pendiri perusahaan yang kini menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia. Hanya sedikit perusahaan yang tumbuh bersama berkembangnya industri otomotif pada abad ke-20 ini seperti Ford Motor Company.

Seperti halnya perusahaan besar lainnya, Ford Motor Company memulai bisnisnya dari skala yang kecil. Pernah tersirat kekuatiran pada saat Ford Motor Company baru berdiri. Pada tanggal 20 Juli 1903, kira-kira satu bulan sejak perusahaan ini berdiri, pengiriman pertama dilakukan kepada seorang dokter di Detroit.

Salah satu kontribusi Ford Motor Company terhadap industri otomotif adalah "moving assembly line". Pertama kali diimplementasikan di pabrik Highland Park di Michigan, di tahun 1913. Tehnik baru ini memperbolehkan tiap pekerja untuk menetap di satu tempat dan melakukan perakitan yang sama berulang kali, terhadap kendaraan yang hendak dirakit yang melewatinya.

Henry Ford berpendapat bahwa masa depan perusahaan terletak pada produksi kendaraan yang terjangkau bagi masyarakat banyak. Diawal 1903, Ford Motor Company mulai menggunakan 19 huruf alpabet pertama untuk menamai kendaraan produksinya yang baru. Di tahun 1908, Model T pertama kali diproduksi. Ford Motor Company kemudian menjadi raksasa industri otomotif yang kemudian mendunia, setelah 19 tahun berkiprah di dunia otomotif dengan menjual 15 juta kendaraan Model T. Divisi Mercury didirikan untuk menjawab kebutuhan akan mobil dengan tingkat harga menengah. Ford Motor Company terus berkembang.
Ford sendiri hadir di Indonesia sejak 1989, saat itu Ford di Indonesia diwakilkan oleh Indonesia Republic Motor Company (IRMC). PT Ford Motor Indonesia yang diresmikan pada bulan Juli 2000 adalah sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Ford di Indonesia.

Costumer Relationship Management (CRM)
Ford Motor Company menjalankan Costumer Relationship Management (CRM) mulai dari awal, yaitu membangun sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan mobilnya .
CRM yang diterapkan oleh ford.com meliputi semua aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service).

Sasaran utama dari CRM sendiri adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan (behavior) pelanggan. Sedangkan tujuan CRM adalah untuk menyediakan umpan balik yang lebih efektif dan integrasi yang lebih baik dengan pengendalian return on investment (ROI) di area ini. (wikipedia.org)
 
Ford.com memberikan semua informasi tersebut diatas, hal ini dilakukannya untuk menarik pelanggan baru dan juga untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada saat ini, dalam situs ini kita bisa mendesain sendiri model yang kita mau, dalam situs ini kita bisa memilih kendaraan yang kita mau seperti apa, dimana dapat kita lihat sendiri (dalam situs www.ford.com) terdapat 5 (lima) jenis kendaraan yang ditawarkan antara lain : Cars, Crossovers & SUVs, Trucks, Hybrids & EVs, serta jenis Commercial. Pendekatan yang dibangun ford dengan hubungan CRM sendiri adalah adanya pilihan “Build & Price” yang sangat memanjakan para calon pelanggannya, dalam link ini terdapat 2 (dua) pilihan yaitu, memilih model yang sudah ada, atau membangun/menata model yang telah kita pilih, item-item yang dapat dibangun meliputi, package, interior, eksterior dan aksesoris, namun kesemua item tersebut tentulah telah disesuaikan dengan model mobil yang akan kita beli, secara umum item-item yang dapat dipilih adalah warna cat luar mobil, audio player, model tempat duduk dan warnanya, pelak, dan lain sebagainya.
Untuk memudahkan para calon pelanggan tersebut, ford.com juga menyediakan call center, dimana para calon pelanggan bisa langsung menghubungi ke nomor yang dicantumkan di website untuk semua pertanyaan tentang mobil yang akan dibelinya.
hal-hal yang dilakukan ford.com sejalan dengan fungsi-fungsi dari sistem CRM yang tercantum pada situs id.wikipedia.org, yaitu :

  • Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
  • Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)
  • Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
  • Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan
  • Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
  • Menangani keluhan/komplain pelanggan
  • Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
  • Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan.
Menurut saya, perusahaan Ford Motor Company memahami betul kebutuhan pelanggan, metode pendekatan CRM yang diterapkannya sangatlah bagus, karena banyak para pelanggan sangat menginginkan mobil yang berbeda dari yang lain, dan ford telah menjawab itu, hanya dengan menyesuaikan model mobil yang telah kita pilih tanpa harus ke pabriknya, cukup mengunjungi websitenya dan langsung memesannya.
Selain mengunjungi situs website www.ford.com penulis juga mengunjungi situs www.ford.co.id yaitu situs resmi Ford Motor Company yang ada di Indonesia, dalam situs ini tidak selengkap situs utamanya (www.ford.com) terutama kolom aksesoris ford.co.id yang menguraikan item-itemnya hanya saja tidak bisa dilihat secara visual dan penambahan harga hanya penyebutan no. seri part item tersebut yang bisa kita beli secara terpisah. Mungkin pihak ford Indonesia perlu mengembangkan situsnya seperti layaknya situs utama ford.com, karena kendaraan-kendaraan ford yang dijual di Indonesia cukup banyak peminatnya terutama dari kalangan anak muda model All-New Fiesta.
Referensi :

  1. Management Information Systems – Kennent C. Laudon and Jane P. Laudon
  2. http://id.wikipedia.org
  3. http://www.ford.com
  4. http://www.ford.co.id

Sabtu, 22 Oktober 2011

Tugas SIM: LIMA DIMENSI MORAL SISTEM INFORMASI

Nama : Rachmat Mustaqim
NIM    : 1009200020121
Kelas : LIV/ C
Tugas : Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Iskandarsyah Madjid


Pertanyaan study kasus :

2. Menilik dari deskripsi lima dimensi moral pada bacaan yang diatas. Manakah yang menyangkut dengan kasus pada Copeland v. United Kingdom?

Penjelasan:....:

Dapat dijelaskan kasus yang terjadi pada Copeland v United kingdom sebelum European court of human right tahun 2007, Nyonya Copeland salah seorang karyawati dari Carmarthenshire College, mengaku bahwa privasinya sudah diganggu. Dia merupakan asisten pribadi kepala sekolah dan bekerja sangat dekat dengan wakil kepala sekolah, dimana tagihan teleponnya, website yang diakses dan emailnya juga turut dimonitor dan dianalisa. Wakil kepala sekolah ingin mengetahui apakah nyonya Copeland ada menggunakan fasiliitas yang digunakannya tersebut secara berlebihan. Pengadilan Eropa mendukung untuk dirinya, menyatakan bahwa penggunaan internet secara pribadi telah dilindungi sesuai dengan hukum HAM sebagai kehidupan pribadi yang dilindungi.
Kesalahan utama dari Carmarthenshire College adalah tidak menerapkan kebijakan di tempat kerja tersebut.Oleh sebab perlu adanya dibuat sebuah perjanjian sebelum kontrak kerja yang diberikan antara pekerja dengan pemilik perusahaan, yaitu apa yang boleh digunakan atau tidak digunakan dalam mengakses computer di saat bekerja.
Jadi, yang bertentangan dengan lima dimensi moral system informasi adalah pada poin :
·         Hak informasi : privasi dan kebebasan penggunaan internet
Dimana menurut dimensi moral diatas, disebutkan bahwa privasi adalah mengakui adanya kebebasan yang tidak terikat secara individu-individu atau organisasi bahkan Negara sekalipun.  Oleh kaena itu, berdasarkan kasus diatas dimana wakil kepala sekolah telah melanggar hak individual yaitu nyonya Copeland seperti yang telah ditetapkan oleh “ Federal Privacy Laws In The United States”.