Minggu,3 Januari 2010 | 06:39 WIB
Wayne Rooney: Born to Strike
Laporan Wartawan KOMPAS.com, Hery Prasetyo dari Afrika Selatan
INGGRIS beruntung punya striker seperti Wayne Rooney. Tak hanya bertenaga, tapi juga punya kemampuan mencetak gol yang tajam. Selain itu, Rooney juga bervisi luas, tak egois, bahkan suka membantu pertahanan.
Sudah matang sejak muda, Rooney menggegerkan dunia kala umurnya belum genap 17 tahun. Membela Everton, dia menjadi pencetak gol termuda Premier League. Wajar jika pada 12 Februari 2003, dia sudah menjalani debut bersama Timnas Inggris, saat umurnya baru 18 tahun. Dia menjadi pemain timnas termuda saat melawan Australia.
Bahkan, dia mampu menjadi pencetak gol termuda di Piala Eropa 2004. Namun, rekor itu hanya bertahan empat hari, karena segera dipecahkan pemain muda Swiss, Johan Vonlanthen.
Capello sempat kurang setuju dengan cara bermain Rooney yang terlalu sering turun ke balakang membantu pertahanan. Menurutnya, Rooney seharusnya cukup beroperasi di depan dan konsentrasi mencetak gol.
Namun, Capello akhirnya tahu, justru di situ kelebihannya. Penyerang Manchester United ini bisa liar bergerak ke mana saja dan tiba-tiba muncul dan mencetak gol. Toh, dia tetaplah striker produktif. Membela timnas 55 kali, Rooney sudah membukukan 25 gol.
Menghadapi Piala Dunia 2010, Capello mematenkan dia sebagai striker utama. Rooney bahkan sekarang sedang matang-matangnya. Inggris bisa mengandalkan dirinya. Dia tak hanya punya keterampilan tinggi, tapi juga mental yang kuat.
Hanya, kelemahannya kadang terlalu temperamental. Karena itu pula dia terkena kartu merah di Piala Dunia 2006 saat melawan Portugal. Dia melakukan pelanggaran kepada Ricardo Carvalho, kemudian terlibat percekcokan dengan rekannya seklub, Cristiano Ronaldo.
Diharapkan, Rooney bisa menahan emosinya di Piala Dunia nanti. Jika mampu mengelola emosinya, maka Rooney akan sangat membahayakan buat siapa saja. Rooney memang dilahirkan sebagai striker untuk mencetak gol. Di setiap pertandingan, dia selalu mengancam gawang lawan. (*)
Sudah matang sejak muda, Rooney menggegerkan dunia kala umurnya belum genap 17 tahun. Membela Everton, dia menjadi pencetak gol termuda Premier League. Wajar jika pada 12 Februari 2003, dia sudah menjalani debut bersama Timnas Inggris, saat umurnya baru 18 tahun. Dia menjadi pemain timnas termuda saat melawan Australia.
Bahkan, dia mampu menjadi pencetak gol termuda di Piala Eropa 2004. Namun, rekor itu hanya bertahan empat hari, karena segera dipecahkan pemain muda Swiss, Johan Vonlanthen.
Capello sempat kurang setuju dengan cara bermain Rooney yang terlalu sering turun ke balakang membantu pertahanan. Menurutnya, Rooney seharusnya cukup beroperasi di depan dan konsentrasi mencetak gol.
Namun, Capello akhirnya tahu, justru di situ kelebihannya. Penyerang Manchester United ini bisa liar bergerak ke mana saja dan tiba-tiba muncul dan mencetak gol. Toh, dia tetaplah striker produktif. Membela timnas 55 kali, Rooney sudah membukukan 25 gol.
Menghadapi Piala Dunia 2010, Capello mematenkan dia sebagai striker utama. Rooney bahkan sekarang sedang matang-matangnya. Inggris bisa mengandalkan dirinya. Dia tak hanya punya keterampilan tinggi, tapi juga mental yang kuat.
Hanya, kelemahannya kadang terlalu temperamental. Karena itu pula dia terkena kartu merah di Piala Dunia 2006 saat melawan Portugal. Dia melakukan pelanggaran kepada Ricardo Carvalho, kemudian terlibat percekcokan dengan rekannya seklub, Cristiano Ronaldo.
Diharapkan, Rooney bisa menahan emosinya di Piala Dunia nanti. Jika mampu mengelola emosinya, maka Rooney akan sangat membahayakan buat siapa saja. Rooney memang dilahirkan sebagai striker untuk mencetak gol. Di setiap pertandingan, dia selalu mengancam gawang lawan. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar